BGA Kejadian 17:1-14: IKATAN PERJANJIAN



www.bgaindonesia.blogspot.com -- Tiga belas tahun yang lalu, Allah mengadakan ikatan perjanjian dengan Abram bahwa ia akan memiliki keturunan dan menjadi bapa dari sebuah bangsa yang besar. Setelah menunggu 13 tahun lamanya, janji Allah tentang keturunan masih belum terwujud dalam keluarga Abram. Saat ia berusia 99 tahun, Allah menampakkan diri kepada Abram. Kali ini Tuhan datang kepada Abram dengan perintah, “Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela” (1). Selain itu, kedatangan Tuhan untuk mengukuhkan ikatan kontrak abadi dengan Abram dan keturunannya secara konkret (2-3).

Apa isi kontrak ikatan perjanjian tersebut? Dari pihak Allah, ada tiga janji yang akan dilakukan, yaitu: Pertama, Abram akan dijadikan bapa dari sejumlah bangsa yang besar. Karena itu, Tuhan mengubah nama Abram menjadi Abraham (4-5). Kedua, Allah akan menjadikan keturunan Abram sangat banyak dan banyak raja-raja besar yang akan muncul dari keturunannya (6). Ketiga, Allah menjadi TUHAN bagi keturunan Abram dan bangsa Israel menjadi umat-Nya (7). Sebagai tanda kesepakatan, Allah memberikan tanah Kanaan kepada keturunan Abram (8). Sedangkan dari pihak Abram, ada 3 hal  yang dituntut Allah, antara lain: Pertama, Abram dan keturunannya harus setia menaati dan menjalankan perjanjian ini turun-temurun (8). Kedua, setiap anak laki-laki yang berumur delapan tahun harus disunat. Sunat ini berlaku bagi Abram dan seluruh pekerjanya, baik yang lahir di rumahnya maupun yang dibeli dengan uang (9-13). Konsekuensi hukuman bagi mereka yang melanggarnya adalah kematian (14), dan hal ini berlaku untuk Abram, keluarganya, dan seluruh pekerjanya. Dalam konteks perjanjian ini, sunat bukan hanya tanda perjanjian antara Allah dengan Abram dan keturunannya. Sunat merupakan komitmen bahwa mereka akan memelihara kesucian hidup di hadapan-Nya supaya layak masuk dalam persekutuan dengan Allah. Tidak heran apabila ikatan perjanjian ini menuntut keseriusan dalam iman dan ketaatan.

Jika di masa lampau Allah menjanjikan tanah Kanaan kepada Israel sebagai bentuk konkret ikatan perjanjian, maka pada masa kini Allah menjanjikan hidup kekal dan kemuliaan surgawi dalam Kristus. Kita patut merespons dengan iman dalam ketaatan, ketekunan, dan kekudusan hidup.

Renungkan: Allah Bapa telah mengurbankan anak-Nya yang tunggal untuk disalib demi menyelamatkan kita dari hukuman kekal. Sebagai balasannya, apa yang seharusnya kita lakukan untuk Allah dalam hidup ini?

0 Response to "BGA Kejadian 17:1-14: IKATAN PERJANJIAN"

Posting Komentar

wdcfawqafwef