BGA 2 Raja-Raja 2:19-25: KENDALA DALAM PELAYANAN

www.bgaindonesia.blogspot.com -- Sejak mendapat jubah Elia di pinggir Sungari Yordan, Elisa secara sah menjadi pengganti nabi Elia. Hal pertama yang ingin dilakukannya adalah pergi ke gunung Karmel. Untuk apa ia pergi ke gunung Karmel? Ada apa di Karmel? Apa yang dicarinya di sana? Mungkin banyak pertanyaan yang terlintas di pikiran kita mengenai rencana Elisa ini. Namun penulis Alkitab tidak memberikan penjelasan apapun tentang alasan mengapa Elisa ke gunung Karmel. Kita hanya bisa mereka-reka bahwa mungkin Elisa ingin melakukan ziarah ke gunung Karmel, tempat di mana nabi Elia mempertunjukkan kepada seluruh bangsa bahwa Allah Israel adalah Allah yang hidup dan mahakuasa. Sebab itu, Elisa memulai perjalanan ziarahnya dari kota Yerikho menuju gunung Karmel. Ternyata perjalanannya tidak semulus yang diduga. Banyak persoalan yang berliku-liku ditemuinya menuju gunung Karmel.

Di awal pelayanannya, Elisa diperhadapkan pada dua persoalan, yakni: Pertama, pencemaran air di wilayah Yerikho. Pencemaran ini mengakibatkan tingkat kematian atau keguguran bayi sangat tinggi di kota tersebut (19). Berarti, seluruh penduduk Yerikho mengonsumsi air yang sudah tercemar. Tidak diketahui apa yang menjadi penyebab utama air tercemar. Problem ini telah berlangsung lama dan tidak terpecahkan. Harapan mereka hanya tertuju pada nabi Elisa. Inilah tantangan awal dalam pelayanannya.

Penanganan Elisa sangat sederhana, yaitu dengan garam (20). Dengan kuasa Allah yang menyertainya, Elisa mendoakan garam tersebut dan melemparkannya ke mata air kota Yerikho (21). Atas nama Allah Israel, ia bersabda tentang mata air tercemar itu agar menjadi mata air yang berguna bagi penduduk Yerikho. Dalam sekejap, air tercemar berubah menjadi air bersih yang menyehatkan. Sejak saat itu, tidak pernah terjadi keguguran atau kematian bayi yang disebabkan oleh air tercemar (22). 

Kedua, penghinaan oleh sekelompok pemuda di Betel. Betel adalah pusat penyembahan berhala. Di kota tersebut, nabi Allah sering ditolak, dicemooh, dan dihina oleh penduduk di sana. Saat Elisa tiba di sana, sekelompok anak muda Betel menghina Elisa sangat kasar, antara lain: Pertama, mereka menghina cacat bawaan Elisa yang berkepala botak. Kedua, mereka mengejak Elisa mengapa ia tidak ikut menyusul Elia ke “surga” (23). Hinaan itu membuat Elisa menyumpahi anak-anak muda tersebut (24a). Lewat kutukan Elisa, Allah membinasakan empat puluh dua anak muda tersebut (24b).

Renungkan: Saat pelayanan kita diejek dan dihina oleh orang lain, Allah akan datang memakai kita untuk memuliakan nama-Nya yang kudus.  

0 Response to "BGA 2 Raja-Raja 2:19-25: KENDALA DALAM PELAYANAN"

Posting Komentar

wdcfawqafwef