www.bgaindonesia.blogspot.com -- Sejak
mendapat jubah Elia di pinggir Sungari Yordan, Elisa secara sah menjadi
pengganti nabi Elia. Hal pertama yang ingin dilakukannya adalah pergi ke gunung
Karmel. Untuk apa ia pergi ke gunung Karmel? Ada apa di Karmel? Apa yang
dicarinya di sana? Mungkin banyak pertanyaan yang terlintas di pikiran kita
mengenai rencana Elisa ini. Namun penulis Alkitab tidak memberikan penjelasan
apapun tentang alasan mengapa Elisa ke gunung Karmel. Kita hanya bisa mereka-reka
bahwa mungkin Elisa ingin melakukan ziarah ke gunung Karmel, tempat di mana
nabi Elia mempertunjukkan kepada seluruh bangsa bahwa Allah Israel adalah Allah
yang hidup dan mahakuasa. Sebab itu, Elisa memulai perjalanan ziarahnya dari
kota Yerikho menuju gunung Karmel. Ternyata perjalanannya tidak semulus yang
diduga. Banyak persoalan yang berliku-liku ditemuinya menuju gunung Karmel.
Di awal pelayanannya, Elisa diperhadapkan pada dua
persoalan, yakni: Pertama, pencemaran air di wilayah Yerikho. Pencemaran ini
mengakibatkan tingkat kematian atau keguguran bayi sangat tinggi di kota
tersebut (19). Berarti, seluruh penduduk Yerikho mengonsumsi air yang sudah
tercemar. Tidak diketahui apa yang menjadi penyebab utama air tercemar. Problem
ini telah berlangsung lama dan tidak terpecahkan. Harapan mereka hanya tertuju
pada nabi Elisa. Inilah tantangan awal dalam pelayanannya.
Penanganan Elisa sangat sederhana, yaitu dengan garam
(20). Dengan kuasa Allah yang menyertainya, Elisa mendoakan garam tersebut dan
melemparkannya ke mata air kota Yerikho (21). Atas nama Allah Israel, ia
bersabda tentang mata air tercemar itu agar menjadi mata air yang berguna bagi
penduduk Yerikho. Dalam sekejap, air tercemar berubah menjadi air bersih yang
menyehatkan. Sejak saat itu, tidak pernah terjadi keguguran atau kematian bayi
yang disebabkan oleh air tercemar (22).
Kedua, penghinaan oleh sekelompok pemuda di Betel. Betel
adalah pusat penyembahan berhala. Di kota tersebut, nabi Allah sering ditolak,
dicemooh, dan dihina oleh penduduk di sana. Saat Elisa tiba di sana, sekelompok
anak muda Betel menghina Elisa sangat kasar, antara lain: Pertama, mereka
menghina cacat bawaan Elisa yang berkepala botak. Kedua, mereka mengejak Elisa
mengapa ia tidak ikut menyusul Elia ke “surga” (23). Hinaan itu membuat Elisa
menyumpahi anak-anak muda tersebut (24a). Lewat kutukan Elisa, Allah
membinasakan empat puluh dua anak muda tersebut (24b).
Renungkan: Saat pelayanan kita diejek dan dihina oleh orang lain,
Allah akan datang memakai kita untuk memuliakan nama-Nya yang kudus.
0 Response to "BGA 2 Raja-Raja 2:19-25: KENDALA DALAM PELAYANAN"
Posting Komentar