BGA 2 Raja-Raja 4:38-44: PEMELIHARAAN ALLAH

www.bgaindonesia.blogspot.com -- Munculnya penyakit mematikan berawal dari mutasi virus, seperti: kanker rahim, ebola, DBD, SARS, flu burung, selaput radang otak, dan lain sebagainya. Kapan dan dimana saja, maut dan kematian sedang menguntit dan mengintai kita. Fakta ini memperlihatkan setiap manusia sangat dekat dengan kematian. Adalah hal yang wajar apabila diri manusia penuh kegelisahan, ketidaktenteraman, ketakutan, dan ketidakpastian hidup. Meski demikian, dalam tangan Allah yang lembut hanya ada rasa aman dan tenteram.

Rasa takut dan tidak tenteram sedang melanda penduduk Gilgal yang mengalami bencana kelaparan (38). Bencana ini disebabkan oleh hukuman Allah terhadap bangsa Israel. Allah menghukum Israel karena mereka telah mengingkari ikatan perjanjian-Nya dengan nenek moyang Israel  melalui cara menyembah berhala. Mau tidak mau, para nabi Allah yang  masih setia juga terkena imbas dari bencana ini. Dalam kondisi seperti ini, Allah tidak tinggal diam. Allah mengutus Elisa ke Gilgal untuk menghibur dan menguatkan mereka. 

Setidaknya ada dua penghiburan dari Allah melalui nabi Elisa di Gilgal, antara lain: Pertama, Elisa menawarkan racun dalam kuali yang berisi makanan. Kehadiran Elisa di Gilgal seperti embun di pagi hari yang memberikan harapan. Kala itu, Elisa dikunjungi seratus orang nabi dari Gilgal (38a). Seperti biasanya, mereka datang untuk mendengar firman Allah. Bagi rombongan nabi Gilgal, saat seperti ini merupakan momen yang tepat menguatkan diri melalui makanan rohani agar bisa bertahan dalam kesetiaan iman. 

Elisa bukan hanya memberi makanan rohani, tetapi juga memberikan makanan jasmani bagi mereka. Elisa menyuruh bujangnya menyiapkan kuali besar untuk membuat sup sayur. Sup makanan yang dimasak dari sayuran dan labu liar ternyata mengandung racun. Tidak tahu apakah sayuran liar itu sangat pahit seperti “racun” rasanya, ataukah memang racun sayuran liar itu telah membuat beberapa orang nabi mengalami sakit perut. Tidak heran ada seorang dari mereka yang mengatakan ada maut dalam kuali (38b-40). Dengan kuasa Allah, Elisa menawari tepung dan melemparkannya ke dalam kuali sehingga racun dalam sup menjadi hilang. Dengan demikian, sup tersebut aman disantap bersama (41). 

Kedua, Elisa memberi makan seratus orang nabi. Tanpa diduga, ada seseorang memberikan persembahan ucapan syukur kepada nabi Elisa. Porsi persembahan itu hanya cukup untuk Elisa dan bujangnya saja. Menerima rahmat yang tidak terduga itu, Elisa membaginya bersama dengan rekan seprofesinya. Bagaimana mungkin dengan dua puluh roti jelai dan sedikit gandum bisa mengenyangkan perut orang banyak. Itulah yang dipikirkan oleh bujang Elisa, karena ia menganggap hal itu mustahil (43a). Sebaliknya, Elisa percaya bahwa Allah yang akan memberi makan umat pilihan-Nya. Dengan sabda Allah, Elisa bukan hanya memberi mereka makan kenyang, tetapi makanan itu sampai tersisa (43b-44). 

Renungkan: Bersama Allah, hidup kita aman dalam tangan-Nya. Sebab, rahmat Allah turun dalam momen yang tidak dapat kita duga. Itulah bentuk pemeliharaan yang ajaib atas hidup umat yang berserah penuh kepada-Nya.  

0 Response to "BGA 2 Raja-Raja 4:38-44: PEMELIHARAAN ALLAH"

Posting Komentar

wdcfawqafwef