www.bgaindonesia.blogspot.com -- Dalam kisah Alkitab, kita sering melihat
bahwa Allah yang berinisiatif menolong umat-Nya Israel, walau mereka sering
berperilaku tidak setia terhadap-Nya. Namun kondisi kali ini sangat berbeda
dari biasanya. Allah hanya bertindak saat orang yang berkenan kepada-Nya
menaikkan permohonan. Artinya, demi orang yang berkenan kepada-Nya, Allah
“rela” melakukan apapun. Di sini kita melihat Allah memberikan ruang bagi
umat-Nya ikut andil dalam karya-Nya, apakah itu karya keselamatan-Nya atau pun
sesuatu yang membawa kebaikan bagi orang yang dikasihi-Nya.
Yang menjadi
pertanyaan adalah siapakah orang yang berkenan di hadapan Allah selain nabi
Elia? Orang itu adalah Elisa. Saat berada di padang gurun Edom, nabi Elisa
kedatangan tiga tamu yang tidak diduga dan tidak diundang, yaitu raja Israel,
Yehuda, dan Edom (12). Kedatangan ketiga raja tersebut kepada Elisa ingin
mendapat petunjuk TUHAN (11). Sebab, ketiga raja itu dan angkatan bersenjatanya
hampir mati kehausan di padang gurun Edom (9) sebelum mereka mencapai kerajaan
Moab (6-8). Hal ini tidak perlu terjadi, apabila terjadi dialog politik yang
sehat dengan kerajaan Moab.
Melihat
kedatangan mereka, kalimat pertama yang keluar dari mulut Elisa merupakan
sebuah sindiran dan ejekan terhadap raja Israel Yoram. Ejekan sinis Elisa
mengenai jantung keyakinannya terhadap para dewa dewi asing (13a). Kritikan
tajam Elisa membuktikan bahwa allah palsu bangsa asing adalah allah yang mati
dan tidak berdaya. Bukannya merasa malu hati, sebaliknya raja Yoram secara
licik mempolitisasi nama TUHAN Israel sebagai penyebab utama kematian mereka
bertiga di tangan bangsa Moab (13b).
Meski Elisa tahu
kelicikan Yoram, namun ia tidak tega hati melihat kerajaan Israel dan Yehuda
hancur. Lewat doa yang diiringi oleh pemetik kecapi, Elisa bernubuat atas nama
TUHAN bahwa: Pertama, armada perang Israel, Yehuda, dan Edom akan selamat.
Kedua, kerajaan dan bangsa Moab akan hancur lebur di tangan bangsa Israel
(15-27). Dalam nubuat itu, Elisa menegaskan Allah Israel itu Allah yang
mengendalikan alam semesta, sejarah dan peradaban manusia (18). Tangan-Nya yang
kuat mampu menghancurkan bangsa barbar seperti Moab.
Renungkan:
Lengan Allah adalah lengan yang berkuasa menghancurkan dan meremukkan
musuh-Nya, serta menyelamatkan orang yang berkenan kepada-Nya.
0 Response to "BGA 2 Raja-Raja 3:1-27: LENGAN ALLAH YANG PERKASA"
Posting Komentar